Scroll Top

PERMASALAHAN PILKADA DAN BAWASLU JATENG AWARD DIBAHAS BERSAMA

54img_9470

54img_9470

Banjarnegara – Permasalahan-permasalahan yang muncul selama Pilkada Tahun 2015 di Provinsi Jawa Tengah serta masukan-masukan Panwas Kabupaten/Kota untuk penyelenggaraan Bawaslu Jateng Award menjadi 2 hal yang didiskusikan pada kegiatan Rapat Koordinasi yang diselenggaran oleh Bawaslu Provinsi Jawa Tengah (Bawaslu Jateng) di Hotel Surya Yudha Banjarnegara.

Anggota Bawaslu Jateng Teguh Purnomo yang memandu kegiatan tersebut memberi kesempatan kepada perwakilan 21 Panwas Kabupaten/Kota yang menjadi peserta secara bergantian menyampaikan hal-hal yang menjadi pembahasan.

Beragam permasalahan muncul dari pemaparan para peserta yang dapat dijadikan fokus perhatian oleh Bawaslu Jateng pada penyelenggaraan pilkada berikutnya di tahun 2017.

Sementara Bawaslu Jateng Award yang dibahas, rencananya akan diselengarakan bulan Maret 2016 mendatang dengan tujuan untuk memberikan penghargaan bagi Pengawas-Pengawas Pemilihan terbaik pada Pilkada Serentak tahun 2015 di Provinsi Jawa Tengah.

Kompak berbaju putih

 

Ada yang berbeda pada pembukaan kegiatan Rakord yang diselenggarakan Bawaslu Jateng pada tanggal 12-13 Februari 2016 ini, sehingga hal itu menyita perhatian para pimpinan sampai dengan Kepala Sekretariat Bawaslu Jateng. “Ada yang berbeda dalam kegiatan kali ini?!” tanya Kepala Sekretariat Bawaslu Jateng Kartini Tjandra kepada para peserta saat memberikan laporan kegiatan.

Tanya itu disambut tawa para peserta yang seluruhnya anggota panwas Kabupaten/Kota sebagai jawaban. Ya, para peserta seakan memperlihatkan kekompakan mereka dengan menggunakan baju berwarna putih layaknya mahasiswa yang hendak ujian skripsi.

Pimpinan Bawaslu Jateng yang terdiri dari Abhan, Teguh Purnomo dan Juhanah yang menyaksikan peristiwa itu pun turut tersenyum.

Bagi orang lain yang bukan merupakan keluarga besar pengawas pemilihan di Jawa Tengah, tentu itu merupakan hal sepele yang tidak perlu dibahas apalagi menjadi berita. Tapi bagi pengawas, hal itu sangat istimewa mengingat hal itu tidak pernah dilakukan sebelumnya dan terjadi di akhir masa bakti. Akhir yang diliputi rasa persaudaraan antar pengawas, bukan perseteruan atau permusuhan. “Semoga persaudaraan terus berlanjut dan pengawasan Pilkada tahun 2015 menjadi sejarah yang pantas untuk dikenang”,ujar Abhan.

 

Penulis : Asep Mufti

Foto : Bayu Bijag

img_9483

 

Leave a comment

Skip to content