SEMARANG – Jajaran Badan Pengawas Pemilu di Jawa Tengah menggelar evaluasi pelaksanaan pemilihan kepala daerah/wakil kepala daerah 2018. Evaluasi diikuti anggota Bawaslu Jawa Tengah, anggota Panitia Pengawas Pemilu 35 kabupaten/kota serta kepala sekretariat Panwaslu Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah. Acara digelar pada 11-13 Agustus 2018 di Bandungan, Kabupaten Semarang.
Ketua Bawaslu Jawa Tengah Fajar Saka menyatakan pelaksanaan pilkada 2018 di Jawa Tengah sudah selesai. Selain pemilihan gubernur/wakil gubernur Jawa Tengah, juga ada tujuh pilkada di kabupaten/kota di Jawa Tengah, yaitu: Kudus, Temanggung, Karanganyar, KabupatenTegal, Kota Tegal, Banyumas dan Kabupaten Magelang.
“Kerja-kerja pengawasan dalam pilkada sudah selalu diusahakan secara maksimal. Tapi barangkali ada saja kekurangannya. Untuk itu, evaluasi menjadi momentum penting untuk perbaikan ke depan. Apalagi, saat ini sudah menyongsong pelaksanaan pemilu 2019,” kata Fajar.
Fajar menyatakan posisi, peran dan wewenang Bawaslu sangatlah penting dan strategis. Karena perannya sangat strategis maka keberadaan Bawaslu akan selalu disorot banyak pihak. “Sebagai anggota Bawaslu, kita harus hati-hati dalam melakukan tindakan,” kata Fajar di hadapan para peserta.
Dalam forum evaluasi ini, Bawaslu Jawa Tengah bersama dengan Panwas 35 kabupaten/kota akan melihat kinerjanya selama ini. Hasil diskusi evaluasi ini akan dijadikan sebagai pijakan untuk perbaikan di masa mendatang. Bawaslu Jawa Tengah meminta kepada jajarannya di kabupaten/kota bekerja secara maksimal dalam mengawal Pemilu 2019.
Humas Bawaslu Jateng