Pati – Jajaran Bawaslu Pati, Jawa Tengah mengkampanyekan gerakan tolak politik uang dalam pemilu 2019, Ahad (20 Januari 2019). Puluhan orang dari Bawaslu di Pati menyebarkan berbagai alat peraga yang berisi kampanye tolak politik uang, tolak hoaks, tolak ujaran kebencian, tolak kampanye bermuatan SARA dan lain-lain. Acara digelar di jalur car free day di Pati, tepatnya di sepanjang Jalan P. Sudirman, Pati.
Memanfaatkan momen tersebut, Bawaslu Kabupaten Pati membagi- bagikan stiker dan poster mensosialisasikan pengawasan partisipatif. Mereka mengajak kepada pengguna jalan untuk berpartisipasi aktif menolak money politik, SARA dan tidak menyebarkan berita hoaks. Bawaslu Pati juga mengajak kepada warga masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif dalam pengawasan.
Ketua Bawaslu Pati, Ahmadi mengatakan, Bawaslu mengajak kepada masyarakat untuk tidak terjebak kepada politik uang, isu Sara dan penyebaran berita bohong di Pemilu 2019. “Kita harus menciptakan Pemilu 2019 yang berintegritas,” katanya.
Ahmadi menyatakan kegiatan serupa akan terus dilakukan melalui organ Bawaslu Kabupaten Pati sampai ke tingkat paling bawah yaitu pengawas TPS.
Koordinator Divisi Organisasi dan SDM Bawaslu Pati, Karto, menambahkan kegiatan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif kepada masyarakat lewat Car free day sangat efektif, karena kegiatan ini langsung menyentuh ke semua lapisan masyarakat.
Pesan yang disampaikan mengajak ke warga masyarakat untuk mengawasi kecurangan pemilu langsung bisa tersampaikan ke warga. Apalagi, di Pati ada pepatah ” LA WIK LA OBOS” artinya tidak ada duit tidak mau nyoblos. “Pepatah itu harus dikikis habis pepatah itu harus diganti LA WIK TEPBOS artinya tidak ada duit tetep nyoblos,” kata Karto.
Acara berakhir setelah rombongan Bawaslu yang terdiri dari Komisioner, Sekretariat, Panwascam dan Pengawas Pemilu Desa mengitari Alun-Alun Simpang Lima Pati dengan terus membagi-bagikan stiker serta mengajak mengawasi Pemilu secara bersama-sama.