Scroll Top

Pemilih Milenial Harus Cerdas, Ikut Cegah Pelanggaran Pemilu

 

 

Blora – Pemilih pemula berperan penting sebagai pengawas partisipatif dalam pengawasan pemilu 2019. Untuk memaksimalkan peran itu, Bawaslu memandu ragam aktivitas kelompok masyarakat untuk ikut mengawasi Pemilu dalam Pusat Partisipasi Masyarakat.

Demikian disampaikan Ketua Bawaslu Kabupaten Blora, Lulus Mariyonan, dalam Sosialisasi Pendidikan Politik Bagi Pemilih Pemula dengan tema “Pemilih Pemula : Antara Idealisme dan Pragmatisme” yang dilaksanakan oleh Kantor Kesbangpol Blora, Selasa (22/1/2019).

Menurutnya, dalam pengawasan partisipatif pemilih pemula diajak bersama-sama melakukan pencegahan terjadinya pelanggaran.

“Jika diketahui pelanggaran, pemilih pemula bisa menjadi pelapor atau informan untuk memberikan informasi awal pelanggaran itu. Atau menjadi saksi. Gak perlu takut, itu dilindungi undang-undang,” terang Lulus.

Tak hanya itu, Bawaslu juga mendorong KPU untuk melaksanakan sosialisasi hingga ke tingkat Rukun Tentangga (RT) di seluruh desa di Blora. Sebab dengan rumitnya pemilu dengan lima surat suara nanti, banyak yang masih belum memahami hal itu.

Kemudian, KPU diminta memaksimalkan bimbingan teknis terhadap jajarannya.

“Agar betul-betul memahami setiap hal yang harus dilakukan pada setiap tahapan. Apalagi saat tahapan pemungutan dan penghitungan suara,” lanjutnya.

Sementara, Kepala Kantor Kesbangpol Blora, Ahmad Nur Hidayat menyampaikan, pendidikan politik bagi pemilih pemula menjadi sangat penting karena rawan di politisasi.

“Politik uang masih menjadi momok kita bersama. Itu karena minimnya pemahaman tentang kepemiluan,” ujarnya.

Ia berharap, pemilih pemula bisa menjadi pemilih cerdas. Pemilih yang lebih mengedepankan rasionalitas daripada emosional dalam menetukan padnangan politiknya.

“Suara pemilih pemula sangat penting pada pemilu. Dengan pengetahuan, wawasan dan kesadaran politik yang baik bisa menjadi pemilih yang cerdas,” pungkasnya.

Humas Bawaslu Kabupaten Blora

Leave a comment

Skip to content