Caption Foto : Anas Anggota Bawaslu Wonosobo menyerahkan buku Khotbah Pengawasan Pemilu kepada jajaran pengurus NU di Kecamatan Kejajar, Wonosobo. Kemarin (17/2)
WONOSOBO – Upaya Badan Pengawas pemilu (BAWASLU) Kabupaten Wonosobo mencegah pelanggaran pemilu gencar dilakukan. Kemarin (17/2), Minggu menggelar sosisalisasi secara terpisah dengan Ormas NU dan Muhammadiyah.
Kegiatan bersama pimpinan jamaah PD Muhammadiyah Wonosobo dipusatkan di Aula SMA Muhammadiyah Wonsobo dihadiri lebih dari 500 orang sedangkan dengan komunitas NU dipusatkan di Kecamatan Kejajar dihadiri Pengurus NU dan ribuan Jamaah. Rangkaian kegiatan dimulai dengan pemahama pengawasan tahapan pemilu, jenis-jenis pelanggaran pemilu, diakhiri dengan deklarasi menciptakan pemilu yang bersih dan bermatabat, berantas berita hoax, melawan eksploitasi sara dalam pemilu serta berkomitmen menolak politik uang.
Menurut Sumali Ibnu Hamid Ketua Bawaslu Kabupaten Wonosobo, upaya Bawaslu mewujudkan pemilu bersih dan bermartabat, mutlak harus dilakukan dengan melibatkan masyarakat pemilih terlibat menjadi pengawas pemilu partisipatif.
“Hari ini Bawaslu Wonosobo secara bersamaan dengan lokasi terpisah dengan komunitas NU dan Muhammadiyah, mendorong ikut mengawasi pemilu,”tegasnya.
Langkah ini, kata pria yang intim disapa Ale, dinilai strategis tujuannya membangun kesadaran bersama mewujudkan demkrasi bersih dan bermartabat. Dikatakan dia, dalam dua bulan kedepan Bawaslu Wonosobo akan berkegiatan sedikitnya menjangkau 1.500 pemilih untuk terlibat dalam pengawasan pemilu.
“Kami sudah membangun komunikasi dengan berbagai komunitas akan terus menggaungkan bahwa pemilu harus diawasi bersama,”katanya.
Dijelaskan dia, untuk mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam pengawasan Pemilu, Bawaslu akan melakukan sosialisasi lintas segmen, dimulai dari Ormas keagamaan, komunitas seni sastra, kemunitas musik, pedagang, mahasiswa, pelajar, santri serta berbagai komunitas lain.
“Harapan kami, keterlibatan lintas masyarakat ini akan semakain memperluang jangkauan Bawaslu dalam menekan potensi pelanggaran Pemilu. Sehingga cita cita luhur mewujudkan Pemilu damai, bersih dan bermartabat bisa tercapai,”tegasnya.
Sementara itu, Anas anggota Bawaslu Wonosobo sekaligus Kordiv Sengketa menegaskan, kegiatan bersama komunitas NU di Kecamatan Kejajar dimulai dengan penyampaian sosialisasi pengawan pemilu pembacaan deklarasi tolak politik uang, penyerahan buku Khotbah yang diterbitkan oleh Bawaslu RI diakhiri dengan penandatanganan komitmen warga ikut mengawasi pemilu.
“Kegiatan ini sebagai ikhtiar Bawaslu mencegah tindak pelanggaran pemilu,” tandasnya.
/Humas Bawaslu Wonosobo