WONOSOBO- Bawaslu Kabupaten Wonosobo mengharapkan kinerja ke depan lebih baik, dengan tolak ukur yang sudah tercapai pada Pengawasan Pemilu 2019 kemarin. Jum’at 30 Agustus 2019, Bawaslu Kabupaten Wonosobo melakukan evalusi kinerja yang diikuti komisioner beserta tim redaksi. Rapat dibuka komisioner Daniel Arviyan dan dipimpin Ketua Bawaslu Kabupaten Wonosobo Sumali Ibnu Chamid. Rapat juga dihadiri Nasir Salasa dan Anas.
Sesuai dengan hasil rapat yang diikuti Komisioner Bawaslu Kabupaten Wonosobo di Solo pada 28 Agustus 2019 sampai 29 Agustus 2019, hari ini dilakukan rapat evaluasi untuk menindaklanjuti catatan yang dimiliki provinsi terkait kinerja Bawaslu Kabupaten Se-Jawa Tengah.
Danil Arviyan, Anggota sekaligus Koordinator Divisi Pengawasan Humas dan Hubal Bawaslu Kabupaten Wonosobo menjelaskan dan mempertegas beberapa catatan kinerja Bawaslu yang telah dilakukan pada Pemilu Tahun 2019. Berkaitan Bawaslu di media, Pemantau Pemilu dan penyiaran, pemberitaan, iklan beserta sosialisasi kreatif dan akun di media sosial. Salah satu catatan untuk Bawaslu Wonosobo di media perlu peningkatan kapasitas public relation dan penanganan saat alami krisis kelembagaan.
“Kegiatan Sosialisasi Gelar Budaya yang diintruksikan Provinsi, terlaksana sangat baik di Wonosobo, bahkan bisa menjadi percontohan kegaiatan untuk kabupaten lain,” ujar Danil Arviyan.
Persiapan Apel Pengawasan jelang hari Pemungutan dan Perhitungan Suara Kabupaten Wonosobo terlaksana dengan baik, bahkan diikuti Pengawaas Kecamatan,Pengawas Desa dan Panitia TPS Se- Kabupaten. Agenda sosialisasi 13 kelompok sasaran juga tercapai terpenuhi di 13 titik dan acara yang berbeda-beda. Namun ada satu kegiatan yang sudah direncanakan tidak terlaksana. Hal tersebut menjadi bahan evalusi agar kegiatan mampu terlaksanan dengan menyeluruh dan tetap melibatkan bersama masyarakat.
Kegiatan sosilaisasi yang teranggarakan berupa Pengawasan partisipatif, Rakernis dengan stakeholder dan Rakernis media. Bawaslu Kabupaten Wonosobo melaksankan delapan kali kegiatan. Hal tersebut seebagai Fokus meningkatkan kualitas kehumasan. Harapannya Sosialisasi tersebut perlu penataan dan manage waktu yang lebih baik lagi, agar terserap dan terlaksana dengan menyeluruh, tersalurkan kepada masyarakat.
Diluar kegiatan sosialisasi yang teranggarakan terdapat 6 kegiatan yang tidak teranggarkan namun terlaksana. Bahwa kegiatan pencegahan memang terus dilaksanakan, tidak memandang anggaran kegiatan, namun dengan niatan keikhlasan. “Jumlah 6 kegiatan masih terlalu sedikit, pasalnya Bawaslu Wonosobo melakukan kegiatan yang tidak dianggarkan lebih dari itu, karena beberapa klasifikasi kegiatan yang harusnya digabung dipisahkan saat melaporkan ke provinsi, sehingga tidak terjumlah secara utuh,” ujar Nasir Salasa Anggota sekaligus Koordinator Divisi SDM dan Organisasi.
Berkaitan dengan media social, Bawaslu Wonosobo memiliki beberapa platform, seperti Website, Instagram, Facebook, Twiter dan Youtube. Dalam hal capaian yang di miliki oleh Kabupaten Wonosobo, postingan dalam Website cukup rendah, Bawaslu Wonosobo menempati prosentasi yang sedikit yaitu 10, dibanding kabupaten yang memiliki prosentase 150. Menyadari bahwa intensitas membuka website masih kurang, juga informasi yang disajikan dalam website masih dalam pengembangan. Sehingga perlu di aktifkan kembali untuk mengisi konten-konten yang ada di website. Berita dan informasi yang dimiliki Bawaslu Wonosobo masih banyak dan belum masuk dalam website. Hal ini menyebabkan konten Website masih terlihat sepi. Paltform lainya juga sama pada sosial media lain yaitu Facebook dan Twitter, follower dan konten masih sedikit.
Berbeda jauh dengan Instagram Bawaslu Kabupaten Wonosobo, karena sosial media ini memiliki peringkat tertinggi dibandingkan dengan kabupaten Se-Jateng. Pasalnya, Instagram Bawaslu Wonosobo memilikiki follower terbanyak, upload foto terbanyak dan upload video terbanyak. Ini menunjukan keunggulan lembaga lewat sosmed satu ini. Hal ini juga menjadi mengindikasikan, bahwa banyak orang Wonosobo lebih suka menggunakan media Instagram di bandingkan media lain. Namun tidak kalah pentingnya dengan media sosial lain, perlu di gencarkan dan perlu di maksimalkan dalam mengelola media sosial.
Sumali Ibnu Chamid Ketua Bawaslu Wonosobo sekaligus Koordinator Divisi Hukum, Data dan Informasi mengatakan, bahwa “Dalam menyampaikan informasi dan berita perlu kedisplinan, karena konteks berita tidak bisa disampaikan dilain waktu. Perlu dikembangkan kembali semua kegiatan, yang dilakukan oleh Bawaslu Wonosobo agar tertulis dan tersampaikan ke masyarakat melalui media sosial. Diharapkan kedepannya agenda Bawaslu Wonosobo pada Pemilu Tahun 2019 dapat tersampaikan segala informasi dan kegiatannya, sebagai bentuk pertaggungjawaban kepada Masyarakat Wonosobo”.
Anas Anggota sekaligus Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa, menyampaikan bahwa “Memposting informasi dan berita di media sosial bisa menujukan kegiatan pengawasan oleh Bawaslu. Selain itu kita perlu meningkatkan intensitas untuk membagi kinerja lembaga dalam Pemilu tahun 2019, sebagai sarana membagi informasi dan memberikan hak informasi kepada masyarakat terkait tugas, pokok, fungsi yang sudah dilakukan lembaga. (Ema/Red)