Kreasi dan Sosialisasi Pengawasan Pemilu 2019
Peran aktif masyarakat dalam pengawasan pemilu sangatlah penting, untuk menciptakan pemilu yang jujur dan adil. Jika dilihat prosentase laporan dan temuan selama tahapan pemilu 2019 ini, laporan dari masyarakat hanya mencapai sekitar 16%. Dengan demikian pelanggaran-pelanggaran tersebut masih didominasi oleh temuan dari jajaran pengawas pemilu. Meskipun hal tersebut bukan merupakan satu-satunya indikator pengawasan partisipatif, tetapi dengan adanya laporan dugaan pelanggaran dari masyarakat mengindikasikan bahwa masyarakat turut serta dalam menciptakan pemilu yang jujur dan adil.
Guna meningkatkan peran masyarakat dalam pengawasan partisipatif tersebut, Bawaslu melakukan berbagai kegiatan sasaran, seperti yang dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten Tegal dan Bawaslu Kota Tegal. Untuk menarik perhatian masyarakat, Bawaslu melakukan berbagai inovasi serta kreasi. Diantaranya sosialisasi yang dikemas dengan tema cipokdut (moci, ndopok, ndangdut) oleh Bawaslu Kabupaten Tegal. Pengemasan acara ini disesuaikan dengan kultur sosial masyarakat Tegal. Perlu diketahui bahwa moci adalah tradisi khas masyarakat Tegal yang sehari-harinya dikonsumsi dengan menggunakan poci dan gelas yang terbuat dari tanah. Adapun ndopok atau diskusi merupakan media interaksi sosial masyarakat guna membahas masalah yang diiringi dengan alunan musik dangdut. Dipilihnya musik dangdut karena merupakan musik favorit masyarakat pesisir dimana kegiatan sasaran ini dilakukan. dengan pengemasan kegiatan sasaran yang unik tersebut, terbukti sukses menggaet hati masyarakat.
Tidak cukup sampai disitu, Bawaslu Kabupaten Tegal juga mengadakan sosialisasi dengan menggandeng Paguyuban Sepeda Onthel Masyarakat Pangkah (Pompa).
Acara yang dimulai dari depan kantor Bawaslu Kabupaten Tegal ini diikuti oleh 50 onthelis serta komisioner dan dilaksanakan pada hari Minggu (17/2) dengan mengitari alun-alun Hanggawana Slawi. Peserta kegiatan sosialisasi ini mengedukasi masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam pengawasan Pemilu 2019 dengan cara membagikan stiker sosialisasi partisipatif kepada masyarakat di sekitar alun-alun yang memang rutin tiap minggu diadakan car free day. Kegiatan sasaran pamungkas Bawaslu Kabupaten Tegal adalah Gelar budaya yang dilaksanakan di kecamatan Bojong. acara sosialisasi yang dikemas dengan pagelaran budaya ini berhasil mengundang antusiasme masyarakat. Gelar budaya ini menampilkan beberapa pertunjukan, seperti Kuntulan, barongsai, Musik difabel yang diperankan oleh komunitas Difabel Slawi Mandiri (DSM), serta band yang menyanyikan lagu-lagu tegalan. Seni kuntulan adalah seni bela diri pencak silat yang di mainkan lebih dari satu orang yang diiringi dengan musik berupa gendang. Kuntulan bukan hanya memainkan jurus-jurus silat saja tetapi juga di gabung dengan permainan ilmu tenaga dalam.
Bawaslu Kota Tegal juga tak mau kalah dalam menggaet hati masyarakat untuk turut serta dalam pengawasan partisipatif, beberapa kegiatan sosialisapun telah dilaksanakan. Meskipun dengan jumlah Komisioner dan Pegawai yang sedikit, Bawaslu Kota Tegal terbilang sukses dalam pelaksanaan kegiatan sasaran. Total ada 10 kegiatan yang telah dilaksanakan, diantaranya adalah sosialisasi dengan para pemilih pemula yang diadakan di tiga tempat berbeda.
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan sasaran di atas tak lepas daripada penentuan tempat, kelompok sasaran serta pengemasan kegiatan. Karena metode inilah yang sampai saat ini paling efektif dalam menarik minat khalayak.
Ditulis: Fadilatif Amin (Staf Bawaslu Provinsi Jawa Tengah)