Scroll Top

Perkuat Soliditas, Bawaslu Gandeng Media dalam Sebarkan Informasi

UNGARAN – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Semarang menggelar Rapat Kerja Teknis dengan Media bertema Refleksi Pemilu 2019 Menuju Pilkada Serentak 2020 yang Berintegritas di Melva Balemong Ungaran, Rabu (9/20/2019). Kegiatan ini dilaksanakan dengan harapan sinergitan antara Bawaslu dengan media terus terjaga. Terlebih, Kabupaten Semarang akan menyelenggarakan Pilkada tahun 2020.

Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang, Mohammad Talkhis mengatakan, “Media sebagai mitra Bawaslu Kabupaten Semarang dalam berkomunikasi ke seluruh elemen masyarakat.”

Menurut Talkhis, pihaknya mampu berkomunikasi ke seluruh elemen masyarakat dengan dukungan media. Hal tersebut penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat serta pertanggungjawaban kerja lembaga Bawaslu Kabupaten Semarang.

Sementara itu Aditya jurnalis Tv One sebagai narasumber dalam paparannya mengatakan, Hubungan yang terjalin selama ini antara Bawaslu Kabupaten Semarang dengan media telah berjalan dengan baik.

Muaranya adalah sinergitas antara Bawaslu dan media yang semakin solid, sehingga masyarakat dapat mengakses informasi dengan mudah dan valid mengenai Pencegahan, Pengawasan, maupun Penindakan yang dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten Semarang.

Berbagai informasi terkait rencana kegiatan Bawaslu pada akhir tahun 2019 turut dibahas.
Bawaslu Kabupaten Semarang akan melakukan pendekatan melalui seni dan budaya untuk menangkal efek negatif praktek tidak terpuji yang dapat menodai gelaran pesta demokrasi.

Talkhis mengatakan, hal tersebut merupakan program berkelanjutan, yang sudah terlaksana pada pileg maupun pilpres 2019.
Adapun desa anti money politik yang telah dibentuk saat ini berjumlah sebanyak 21 desa terbentuk secara swadaya dan non budgeter.

“Sampai akhir 2019 kita akan menambah tiga desa anti politik uang dan tiga desa pengawasan, untuk 2020 nanti kami sudah masukkan untuk pembentukan desa anti money politik lewat gelar budaya di masing-masing kecamatan tiga kali,” ujarnya.
Selain itu bawaslu juga berencana menggandeng kelompok seni dan budaya yang ada di Kabupaten Semarang.

“Gerakan politik uang itu selama ini disebut budaya baru dalam politik Indonesia, tapi kita akan lawan dengan budaya lokal yang ada. Harapannya lewat kelompok-kelompok budaya inilah gaung dan semangat anti money politik itu bisa kita suarakan dan kita teruskan ke kelompok pemilih,” tegasnya.

kontributor : Humas Bawaslu Kab. Semarang

Leave a comment

Skip to content