DEMAK – Camat Kebonagung, Haryoto, menyambut posisif dan memberikan apresiasi kepada Bawaslu Demak yang berencana mencanangkan desa anti politik uang di wilayahnya. “saya senang sekali itu, semoga memberikan wawasan dan pembelajaran politik warga kebonagung” tukas Hartoyo manuruh harapan ketika Bawaslu Demak menawarkan program desa pengawasan dan desa politik uang Rabu, (02/06/2021) di Ruang Camat.
Bukan itu saja, bahkan Haryoto yang didampingi kasi kesra, Suwondo, berharap tidak hanya satu desa yang dijadikan pilot project. Pasalnya tidak lama lagi Kebonagung akan menyelenggarakan pemilihan BPD dan kemudian pemilihan perangkat, lanjut Haryoto. Beliau sangat bermimpi pemilihan-pemlihan itu tidak diwarnai dengan politik uang sehingga siapa saja yang terpilih akan benar-benar mengabdikan diri untuk kemajuan desa. “Kalau warga sering dibekali wawasan pentingnya pemilih bersih, sedikit banyak mereka akan mempertimbangnya dalam memberikan suara”, Sambutnya optimis.
Menjawab permintaan Haryoto, ketua Bawaslu Demak khoirul shaleh, menjelaskan bahwa program pencanangan desa pengawasan dan desa anti politik uang bersifat stimulus dengan anggaran yang terbatas. Bawaslu Demak hanya mampu memfasilitasi satu kali kegiatan yaitu kegiatan perdana yang sekaligus lounching desa pengawasan atau desa anti politik uang. Meski demikian Bawaslu Demak siap secara suka rela memberikan wawasan pendidikan politik kapan saja dibutuhkan. “…itu sudah bagian tugas dan kewajiban kami” tegas Khoirul.
Mengakhiri pertemuan Bawaslu dan Camat Kebonagung tersebut, Haryoto menjanjikan akan segera berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk memilih dan menentukan desa yang akan dijadikan pilot project. Terkait dengan waktu pelaksanaan, Bawaslu Demak menyerahkan sepenuhnya kepada desa setempat, hanya saja Bawaslu mengisyaratkan untuk tidak menunda-nunda, “lebih cepat lebih baik” tukas Khoirul.