Scroll Top

Bagaimana Peran Millenial di Era Demokrasi Digital?

 

Banjarnegara – Bagaimana peran generasi millenial di era demokrasi digital? Pertanyaan tersebut sangat penting karena kaum millenial adalah generasi kaum muda yang berperan besar dalam mengawal masa depan bangsa. Selain itu, saat ini adalah era digital dimana internet dan media sosial sangat akrab dalam kehidupan sehari-hari kita.

Pertanyaan tersebut dijawab dalam talkshow yang digelar Bawaslu Kabupaten Banjarnegara bersama dengan PWI Banjarnegara pada Jum’at (1 Oktober 2021).
Acara yang disiarkan secara langsung via Youtube Bawaslu Banjarnegara tersebut menghadirkan narasumber Koordinator Divisi Hukum, Humas dan Datin Bawaslu RI Fritz Edward Siregar dan Ketua PWI Kabupaten Banjarnegara Sastro.

Fritz menyatakan, banyak peran yang bisa dilakukan kaum milenial dalam mengawal proses demokrasi. Misalnya, mereka bisa membuat konten-konten kreatif yang mencerahkan dan memberikan informasi-informasi yang baik. “Dengan menggunakan berbagai aplikasi, kaum millenial bisa ikut memberikan pendidikan politik atau civic education,” kata Fritz.

Fritz menambahkan, kaum millenial juga dapat aktif dan kritis dalam menggunakan media sosial. Misalnya pada saat mengetahui adanya kabar bohong (hoaks), ada isu SARA, ujaran kebencian, maka kaum muda bisa ikut aktif melaporkan. Cukup dengan klik tanda titik tiga di konten tersebut lalu laporkan ke platform media sosial. “Tujuannya agar konten yang tak baik tersebut segera diturunkan atau di take down,” kata Fritz.

Menurut Fritz, kaum millenial juga dapat berperan dalam mengawal proses pemilu. Misalnya, jika mengetahui adanya praktik politik uang maka mereka bisa melaporkan ke pengawas pemilu.

Fritz menambahkan, saat ini akses informasi dan komunikasi semakin mudah. Dengan menggunakan internet, kita bisa belajar dimanapun dan kapanpun.

Fritz memyadari, dari sisi sikap, keberadaan kaum millenial di Indonesia terbagi ke dalam berbagai klasifikasi. Ada yang  sudah sangat kritis, ada yang apolitis, ada yang sudah ikut jadi tim sukses atau pendukung partai politik dan lain-lain.

Adapun dari sisi peran, kata Fritz, kaum millenial juga terbagi ke dalam berbagai sektor. Ada yang sudah jadi pengusaha, ada yang jadi pendidik, jadi petani dan lain-lain.
Peran-peran tersebut sangat penting. Sebab, survey membuktikan bahwa keberadaan orang yang berumur 18-35 tahun mencapai 64 persen. “Itulah yang disebut bonus demografi,” kata Fritz.

Ketua PWI Kabupaten Banjarnegara Sastro menyatakan minat penggunaan internet cukup tinggi. Namun, hingga kini masih rendah literasinya. Misalnya, orang tak terbiasa untuk melakukan cek and ricek, verifikasi maupun klarifikasi pada saat menerima konten di media sosial.
“Media sosial juga dapat dimanfaatkan untuk mengawasi pemilu,” kata Sastro.

 

/Humas Bawaslu Jateng

Leave a comment

Skip to content