Scroll Top

Perlu Sistem Pemilu dan Partisipasi Masyarakat yang Tepat

Nunung Wirdyaningsih memberikan seminar pada siswa SKPP Karanganyar via ZOOM, Rabu (6/10).

 

Karanganyar (6/10)– Akademisi sekaligus mantan anggota Bawaslu Republik Indonesia Nunung Wirdyaningsih menuturkan bahwa permasalahan Penyelenggaraan Pemilu yang berlarut-larut tidak lepas dari sistem pemilunya yang belum tepat. Hal ini diungkapkan dalam seminar pembukaan Sekolah Kader Pengawasn Partisipatif (SKPP) tingkat dasar di Karanganyar. Dia berujar bahwa penegakan hukum dan penyelesaian sengketa belum bisa maksimal karena undang-undang yang berubah-ubah. Hal ini menimbulkan permasalahan yang menjadikan kebingungan masyarakat.

“Selain penegakan hukum dan undang-undang, masih banyak lagi ditemukan baik dari sisi penyelenggara dan birokrasi pemerintahnya”, ucapnya.

Akan tetapi, lanjutnya, dari permasalahan yang ada solusi masih dimungkinkan untuk perbaikan sistem pemilu yang ada. Dia juga yakin akan tata Kelola pemilu dapat disempurnakan untuk memperbaiki penyelenggaraan pemilu lebih baik lagi.
Terkait keterlibatan masyarakat, menurutnya sangatlah mutlak dibutuhkan untuk menjaga sistem ini berjalan dengan baik. Dia juga menegaskan bahwa masyarakat mempunyai peran penting untuk memperbaiki sistem pemilu yang ada.
“Memastikan terlindunginya hak politiknya adalah salah satu hal yang dapat dilakukan masyarakat untuk berpartisipasi. Terlebih dari itu masyarakat dapat memantau kinerja aspek-aspek yang ada dalam system yang telah disepakati,” tukasnya.

Dalam seminar SKPP yang diikuti oleh 85 peserta dari beberapa wilayah di Jawa Tengah ini, Nunung menekankan kepada peserta hal-hal yang dapat dilakukan dalam masyarakat. Sebagai generasi muda banyak yang dapat dilakukan dan mempunyai peran penting dalam mewujudkan pastisipasi aktif dalam masyarakat. Masyarakat yang awam akan aturan-aturan pemilu dan kebiasaan-kebiasaan yang telah dijalankan merujuk pada pelanggaran pemilu dapat dirubah dan diedukasi oleh para generasi muda saat ini.
“Tujuan SKPP ini adalah salah satunya memberikan bekal untuk para geneasi muda untuk memberikan pengertian pada masyarakat dan mengedukasi teman sebayanya untuk berperan aktif dan merubah hal-hal yang terjadi saat berlangsungnya penyelenggaraan pemilu. Maka dari itu semoga nantinya para generasi muda dapat mendukung terciptanya suatu sistem pemilu berjalan dengan tepat dan sesuai dengan aturan yang berlaku”, harapnya.

/Humas Bawaslu Jateng

 

Leave a comment

Skip to content