Semarang – Bawaslu Jateng ajak disabilitas untuk berani melaporkan ke Bawaslu jika menemukan praktik kecurangan pada pelaksaan Pilkada 2024, Jumat 26/04/2024.
Anggota Bawaslu Jateng Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Nur Kholiq mengimbau kepada 60 peserta disabilitas pada kegiatan Fasilitasi Penguatan Pemahaman Kepemiluan Kepada Disabilitas untuk aktif sebagai pengawas partisipatif.
Menurutnya pengawas partispatif harus berkomunikasi aktif dengan Bawaslu khususnya jika menemukan kecurangan dalam Pilkada 2024. Nur Kholiq menjelaskan pada pelaksanaan Pemilu 2024 terdapat penanganan pelanggaran yang bersumber dari temuan sejumlah 268 kasus dan 162 berasal dari laporan Masyarakat.
“Artinya jika melihat data tersebut laporan dari Masyarakat masih tergolong lebih sedikit dibandingkan hasil temuan yang dilakukan jajaran pengawas,”ungkap Kholiq.
Pihaknya menyoroti bahwa sejatinya pengawas adalah Masyarakat itu sendiri, sehingga Bawaslu sangat membutuhkan peran aktif dan keberanian Masyarakat tak terkecuali disabilitas untuk mencermati, jeli dan memperhatikan lingkungan sekitar saat pelaksanaan tahapan Pilkada 2024.
Sepanjang tahapan Pemilu 2024 Nur Kholiq menyampaikan bahwa Bawaslu Jateng sudah melakukan Upaya pencegahan dengan total 29.179 yang diterapkan dalam beberapa kegiatan. Pihaknya berharap semakin banyak Upaya pencegahan yang telah dilakukan dapat menjadi warning kepada seluruh aspek baik penyelenggara, peserta dan pemilih.
“Sepulang dari kegiatan ini saya berharap agar teman teman ikut mensosialisasi kepada masyarakat sekita terkait pentingnya pengawasan Pilkada 2024 nantinya,” kata Kholiq.
Selain itu Nur Kholiq juga menyampaikan beberapa strategi pengawasan Pilkada 2024 oleh disabilitas diantaranya terlibat aktif dalam pengawasan partisipatif terkait adanya pelanggaran pemilu seperti politik uang dan memberikan informasi awal terkait dugaan pelanggaran Pilkada.
Kontributor: Yusuf MA