Scroll Top

Bawaslu-KPU di Jateng Sinergi Kawal Hak Pilih Pemilihan 2024

WhatsApp Image 2024-07-06 at 4.37.31 PM

Surakarta – Tahapan penyusunan data pemilih pemilihan 2024 masih dalam tahapan Pencocokan dan Penelitian (Coklit). Hingga 24 Juli 2024 mendatang, petugas pemutakhiran data pemilih mendatangi rumah warga untuk melakukan coklit. Bawaslu dan KPU diminta sinergi untuk menuntaskan tahapan tersebut.

Anggota Bawaslu RI Totok Hariyono, Sabtu (6 Juli 2024), mengibaratkan para pengawas pemilu bekerja seperti mesin cuci. “Harus ada deterjennya, harus ada mesin cucinya baru bisa bersih. Sama halnya dengan proses demokrasi bangsa butuh Bawaslu untuk menyempurnakan,” kata Totok dalam acara Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan Pemilu 2024 jelang Pemilihan 2024 yang diikuti oleh 35 Anggota Bawaslu dan KPU Kabupaten/Kota se Jawa Tengah.

Lebih lanjut Totok mengapresiasi kegiatan ini karena menghadirkan kedua lembaga untuk bersama menuntaskan proses pemutakhiran. “Mari saling melengkapi dan terbuka karena data pemilih ini butuh kekompakan dan kesepahaman yangs sama,” ungkap Totok.

Pria asal Jawa Timur tersebut juga mengungkapkan, coklit akan selesai dengan tepat jika ada sinkronisasi hasil pendataan teknis oleh KPU dan temuan oleh pengawas. Totok meminta agar ada upaya bersama sehingga tidak ada lagi orang meninggal bisa menjadi pemilih. Pun jangan sampai ada bayi baru lahir tapi terdaftar sebagai pemilih.

Lebih lanjut pihaknya meminta untuk membangun kepercayaan masyarakat dimulai dari pola koordinasi yang dilakukan kedua lembaga saling bekerja bersama.

“Kalau KPU dan Bawaslu musuhan terus bagaimana membangun trust (kepercayaan) masyarakat. Ayo melalui (rapat koordinasi di) Solo hari ini sebagai mercusuar kita,” ungkap Totok di hadapan 105 peserta kegiatan.

Dalam kegiatan tersebut juga hadir Anggota KPU RI Yulianto Sudrajat. Mantan Ketua KPU Jawa Tengah ini menyatakan problem di lapangan terkait pemutakhiran data pemilih sebenarnya bisa diselesaikan asal sama-sama didiskusikan, bukan saling curiga.

“Saling melengkapi jadi satu hal pokok bagaimana memaknai kerja-kerja di tahapan ini agar pemilu dan proses pemilihan ke depan dapat terlegitimasi,” tegas Yulianto.

Yulianto juga meminta agar jajaran pengawas memberikan ruang terlebih dahulu untuk jajaran teknis menuntaskan kerja-kerja yang dilakukan. Setelah itu dipersilahkan dan sangat terbuka jika akan dilakukan sinkronisasi. Prinsip penyelenggara sangat terbuka akan semua masukan, khususnya mengawal hak pilih dalam menentukan pemimpin lima tahun ke depan.

Yulianto berharap, jajaran pengawas dan penyelenggara mulai memiliki kepekaan khususnya segala hal yang menyangkut hak pilih. “Pastikan data dari hulu hingga hilir, petakan lokasi-lokasi khusus agar mereka tetap memiliki akses untuk memilih,” kata Yuliyanto.

 

Kontributor : Yusuf

Leave a comment

Skip to content